Namaku ANDA

Pagi, sepertinya oksigen telah habis dikamar kos ku yang sempit ini. Aku tak bisa menarik nafas dengan leluasa seperti biasa, ada yang mengganjal ketika menerima telepon dari mereka yang selama ini membiaya hidup ku. :') "Maaf nak, sepertinya kau harus berhenti kuliah, untuk sementara waktu, pergilah keluar cari pekerjaan, mama' dan ayah sudah tidak bisa lagi membiayaimu, karena suatu hal. Maafin mama' ya nak !". Aku diam, tak berkata. " Iya ma' gak apa-apa toh, dari awal aku juga sudah niat kerja, gak usah kawatir ma' aku pasti akan baik-baik saja, nanti setelah dapat kerja yang cocok, kalian orang pertama yang akan aku kabari, sudah ya ma', ada hal yang harus ku kerjakan". Inikah jawaban dari doa ku selama ini? ini tuhan? ada atau tidak kah dirimu tuhan? kenapa dengan mereka yang hidupnya lengkap selalu diberikan kemudahan, kebahagiaan dan segalanya. Apa aku tak terlihat oleh mu tuhan? aku yang setiap pagi bersujud kepadamu, meminta sedikit harapan, lantas ini yang kau berikan?. Aku lelah.
Kemana aku harus mencari pekerjaan? ditambah lagi mereka yang kusayangi sedang jatuh sakit! harus dengan apa aku membelikan mereka obat? Tuhan sekali ini berikanlah pertolongan mu yang nyata, aku butuh 1 orang teman yang bisa membantu ku dalam melewati ini semua,bisa? Tuhan tak menjawab, tuhan diam. Aku cuma butuh 1 orang teman yang bisa meminjamkan pundaknya ketika bullir air mata ini jatuh. Aku cuma butuh 1 orang teman yang bisa menjadi sapu tangan untuk ku ketika pipi ini dihujani air mata. adakah teman yang seperti itu tuhan? yang tak hanya menjudge ku sebagai cewek cengeng, labil dan plin plan? seandainya ada teman yang menemani ku dalam hidup baik susah dan senang, aku ingin bertemu dengannya tuhan, sekali saja , aku tak akan melepasnya lagi. Aku akan menghadapi semuanya dengan dia tuhan. seandainya saja, ada teman seperti itu tuhan, seperti memberi apa pun tanpa aku harus bilang, seandainya saja...
Kali ini air mataku benar-benar ingin jatuh, tidak aku benar-benar ingin menangis.. seperti cobaan tak pernah berhenti menyapa hidup ku :').

Hari ini tertanggal 19 Maret 2013, aku ujian pra UN yang kedua kalinya. Pengawas yang sama, listening yang sama, bangku yang sama, teman-teman yang sama dan pensil yang sama juga. Yang tak sama ada kesunyian yang kusebut "Tanpamu". Aku sendirian tak ada kamu lagi, tidak ada kamu yang sibuk nelfonin aku. Karena 18 Desember 2012 yang lalu saat pra UN yang pertama aku terlambat datang karena supir angkot yang ngeyel -_-. Kamu yang paling kawatir waktu itu, aku telat 15 menit dilistening Desember kemarin, sekarang aku listeningnya alhamdulilalah lancar. Kamu sedang apa sekarang? biar aku jawab. Pasti...... lagi sibuk, sibuk telepon pacar kamu yang baru, benar?.
Kemarin itu kamu lagi dikamar mandi kampus ingat? kamu nelfonin aku gini... " Yank udah dimana? biar awak jemput, turun di SMANSA ajah ya?? ". aku bilang " gak usah, gak usah dia kan lagi belajar, awak udah naek becak jugak kok!".Kamu rela bolos ngampus untuk jemput aku, aku kangen waktu itu bodoh!. Aku selalu nangis saat inget kita. Kamu lupa ya? ya emang pantes dilupain sih, karena hari-hari yang kamu jalani sekarang pasti lebih menjamin bahagia dari pada saat bersamaku yang diberkahi penuh kekurangan ini. Aku turut senang kamu bahagia.
Aku sudah belajar melepaska mu yang bukan memilih ku, karena dari seseorang aku belajar, hati itu dipilih bukan memilih.