Yang lelah menunggu

by - 20.02

Pagi, sepertinya oksigen telah habis dikamar kos ku yang sempit ini. Aku tak bisa menarik nafas dengan leluasa seperti biasa, ada yang mengganjal ketika menerima telepon dari mereka yang selama ini membiaya hidup ku. :') "Maaf nak, sepertinya kau harus berhenti kuliah, untuk sementara waktu, pergilah keluar cari pekerjaan, mama' dan ayah sudah tidak bisa lagi membiayaimu, karena suatu hal. Maafin mama' ya nak !". Aku diam, tak berkata. " Iya ma' gak apa-apa toh, dari awal aku juga sudah niat kerja, gak usah kawatir ma' aku pasti akan baik-baik saja, nanti setelah dapat kerja yang cocok, kalian orang pertama yang akan aku kabari, sudah ya ma', ada hal yang harus ku kerjakan". Inikah jawaban dari doa ku selama ini? ini tuhan? ada atau tidak kah dirimu tuhan? kenapa dengan mereka yang hidupnya lengkap selalu diberikan kemudahan, kebahagiaan dan segalanya. Apa aku tak terlihat oleh mu tuhan? aku yang setiap pagi bersujud kepadamu, meminta sedikit harapan, lantas ini yang kau berikan?. Aku lelah.
Kemana aku harus mencari pekerjaan? ditambah lagi mereka yang kusayangi sedang jatuh sakit! harus dengan apa aku membelikan mereka obat? Tuhan sekali ini berikanlah pertolongan mu yang nyata, aku butuh 1 orang teman yang bisa membantu ku dalam melewati ini semua,bisa? Tuhan tak menjawab, tuhan diam. Aku cuma butuh 1 orang teman yang bisa meminjamkan pundaknya ketika bullir air mata ini jatuh. Aku cuma butuh 1 orang teman yang bisa menjadi sapu tangan untuk ku ketika pipi ini dihujani air mata. adakah teman yang seperti itu tuhan? yang tak hanya menjudge ku sebagai cewek cengeng, labil dan plin plan? seandainya ada teman yang menemani ku dalam hidup baik susah dan senang, aku ingin bertemu dengannya tuhan, sekali saja , aku tak akan melepasnya lagi. Aku akan menghadapi semuanya dengan dia tuhan. seandainya saja, ada teman seperti itu tuhan, seperti memberi apa pun tanpa aku harus bilang, seandainya saja...
Kali ini air mataku benar-benar ingin jatuh, tidak aku benar-benar ingin menangis.. seperti cobaan tak pernah berhenti menyapa hidup ku :').

aku terus menunggu sampai
ia yang mampu memelukku erat datang,
dengan kehangatan yang telah ia persiapkan untuk ku
hanya untuk ku.

You May Also Like

0 komentar