Aku : Harus mulai dari mana??
Laptop : mulai ajah sebisa kamu berpikir !!

Tapi Saya lagi lupa caranya berpikir hal lain selain memikirkan kamu, iyah kamu, kamu yang selama beberapa bulan ini mengganggu aktivitas ku.  dan sampai sekarang pun kamu masih menjadi pria yang membuat ku sulit tertidur lelap. apa kabar kamu? setelah 1 hari ini tak ku baca pesan singkat mu, tak ku baca chat mu dengan emoticon titik dua bintang itu. Setiap malam sebelum tidur, biasanya kuhabiskan dengan membaca pesan singkat mu yang berisi canda tawa, kecupan berbentuk tulisan, dan kamu tau, aku tertawa meledak diam-diam. Aku rindu kamu jagoanku. sangat rindu.

Kemarin Kita masih begitu dekat, sampai saya (mungkin) salah mengartikan kedekatan kita. Jujur hanya kamu pria yang saya perjuangkan sampai sesakit ini, sampai saya tahu rasanya mencuci muka dengan air mata tanpa henti :').
Kalau saya cerita dari awal tentang kamu dipikiran saya, sampai tahun depan pun saya tak akan bisa posting diblog ini. Yang jelas kamu pria yang selama ini dalam mimpi saya.
Bukan kah Kamu ingat pertama kali kita bertemu? tapi lupakan lah aku akan tertawa tanpa henti mengingatnya. Dadaku panas ketika melihat mu dekat persimpangan itu, hatiku gaduh, pikiran ku melayang, mungkin aku terjangkit step mendadak saat itu.

Harusnya Kamu juga tau sebegitu spesialnya dirimu, sampai-sampai saya mampu mencurahkan segala perhatian saya kepadamu, memberikan segala rasa sayang yang saya miliki tanpa sisa kepadamu.
Saya tak yakin kamu buta, saya tau kamu adalah pria perasa yang harusnya mengerti perasaan saya tanpa saya harus bilang apa-apa pada mu.
Kalau kata coboy junior "KAMU TERHEBAT" .
oiiiii Kamu pria dengan kulit hitam, berambut kribo, kamu pikir kamu bisa dengan mudah mendapatkan cinta saya.( tapi bener loh kamu dengan mudahnya mendapatkan itu) lantas setelah itu bukan kah kamu sebagai pria harusnya bertanggung jawab karena telah membuat saya secinta ini, sesayang ini..??

Aku menulis ini ketika mataku tak kuat lagi menangis, aku menulis ini ketika mulutku tak lagi berucap, aku menulis ini ketika tangis ku berhenti terisak. Aku mengingat mu sebagai sosok yang pernah hadir, tapi tak pernah tinggal. Seandainya kamu mengerti dan pintar membaca pikiranku, mungkin kamu akan berbalik arah , lalu memilihku sebagai tujuan. Tapi aku hanya persinggahan, tempat mu meletakkan segala ketakutan dan pergi tanpa berjanji untuk pulang. Nyatanya kamu terlalu bodoh untuk membaca semua itu.

Kamu yang ku perjuangkan sampai sesakit ini,kamu senyuman yang paling kuhapal, Selamat malam kamu, semoga harimu tadi dapat mengerti seberapa penting aku dalam hidup mu, atau seberapa kamu tau, kalau aku ternyata tidak begitu penting untuk kau fikirkan. Aku akan selalu memeluk mu entah dalam nyata atau hanya mampu kulakukan dalam doa. Aku mencintaimu, dan aku harus pergi agar aku tau seberapa besar hasil dari perjuangan ku selama ini untuk merubah isi hatimu. ILU, IMU, INU, IWU my :D :D :P